Kehidupan para perantau dan segala pernak perniknya

Wuah lama aku gak bikin coretan disini ........

Kali ini aku ingin sekali bercerita sedikit aja ..tapi ech gak sedikit juga sih tapi mungkin agak beberapa hal hehehehee.................

Saat ini tiba tiba ingin sekali sedikit menulis tentang kehidupan serba serbinya hidup di Negara ini dengan segala pernak perniknya baik sosial ataupun segala aturannya.
Secara adat dan budaya serta bahasa dengan cara expresifnya tiap orangnya baik penduduk aslinya ataupun dengan semua para pendatangnya.

Di negara ini ada beberapa hal keunikan ,yg boleh dibilang kita dengan Negara dimana saya saat ini tinggal mempunyai hubungan yg sangat unik , mengapa aku tulis demikian . Karna dari segi bahasa saja kita mempunyai lebih dari 100 suku kata yang mempunyai kesamaan.
Karena hal hal tersebut terkadang Bangsa Indonesia di negara seperti sudah berintegrasi dengan penduduk lokal.Jadi mungkin boleh di bilang kita seperti dianggap bukan seperti pendatang hehehehe... aneh tapi nyata. Ditambah dengan ada beberapa masakan yg mungkin awalnya asal masakan tersebut dari sini juga , krn ada beberapa hal ada kemiripannya dari segi bumbu dan cara masaknya .

Oleh sebab itu terkadang aku menyebut "orang aslinya aja biasa aja ,sementara pendatangnya melebihi dari orang aslinya "  bukan hanya secara bahasa tapi juga kebiasaanpun melebihi orang aslinya hehehehe ya gak salah sih masih manusiawi , mungkin saat dahulu mereka awal kemari betapa kesulitannya mereka untuk bisa mempunyai hubungan dgn para tetangga walau mereka bisa bahasanya tp masyarakat aslinya memang sudah karakternya tidak mudah bergaul atau mudah percaya.Oleh sebab itu mereka berusaha keras untuk hal tersebut.

Kembali kita coba melihat para pendatang dari negara kita ya , sebetulnya kalau aku lihat lihat rasanya mungkin ini juga hal yg sama dialami para pendatang dari negara lain.
Tapi aku lebih ingin bicara pendatang dari negara kita sendiri.

Sejujurnya kalau boleh aku bisa kasih saran untuk para pembaca blog aku ini , setelah sekian tahun disini walau belum puluhan tahun sih ....
Jika kalian ingin tinggal di negeri orang atau menjadi warga setempat atau tinggal selamanya di luar negeri pikirkan lebih dalam lho... butuh ketahan mental dan karakter kuat sehingga tidak terbawa arus yg ada dan punya prinsip .
Apalagi kalau kalian punya kehidupan yg sudah settle di negara asal dan usia juga bukan usia muda jd lebihlah rasional dan gunakan lebih logika , jangan lupa pikirkan tentang keluarga terutama jika kedua orang tua masih ada . Berbeda jika suda orang tua sudah tidak ada itu juga bisa jadi pertimbangan yg memudahkan sih .... dan usia juga jk pindah di masa muda juga ada plus minusnya.
Karna apa ? jika kalian meninggalkan segala kenyamanan dan kemapan dan kemudian kalian juga mempunyai mimpi yg ketinggian bahaya untuk physcholgy kalian sendiri.Keadaan itu jadi tidak sehat juga untuk kesehatan kehidupan social kalian .kenapa tidak sehat , krn kalau usia muda mungkin rasa kangen terhadap negara asal akan tinggi dan unsur tidak teman karan baru tiba , juga bisa menimbulkan stress sendiri , itu efek yg kurang postifnya tapi sisi positifnya kesempatannya untuk berkembang itu lebih besar , baik dari pekerjaan , belajar bahasa atau kesempatan belajar. Nah kalau usia sdh 40 keatas mungkin memandangnya lebih realitas istilahnya sudah lebih berpijak di tanah, kalaupun ada mimpi tidak terlalu tinggi atau boleh di bilang lebih slow alias gak ngoyo juga. Karena masa masa muda sudah dilewati di negara sendiri dan secara emosi tidak terlalu menggebu gebu ya .

Banyak yg aku temui disini orang orang yg dahulunya menurut cerita mereka ya , kehidupan mereka di negara asal sangat mapan , kerja bagus ,kehidupan social lifenya sangat bagus , teman seabrek abrek tapi apa yg terjadi saat keputusan diambil untuk menetap di luar negri ,semua sangat berbeda.
Keinginan banyak atau banyak mau istilahnya tanpa mengukur diri sendiri juga atau merasa over confidence atau  optimis sekali bahwa semua mudah didapat atau semua rencana bisa di wujudkan .
Ternyata saat menginjakkan kaki di negri ini semua tidak seperti dibayangkan, segalanya menemui kendala , semua menemui hambatan tidak semudah yg dipikirkan .
Saat itulah dibutuhkan karakter yg kuat atau kematangan dalam bersikap atau cepat mengambil keputusan untuk menyikapi benturan atau hambatan yg ada di hadapan kehidupan nyata yg bukan mimpi angan angan atau halu isitilah kekiniannya.

Belum lagi ada jenis yg mungkin "telat" , dalam arti telat itu dalam pergaulannya mungkin telat mengenal apa itu clubing atau dunia dugem gitu dech ....dahulunya gak pernah dugem kemudian setelah pindah ke negara lain mereka baru mengenalnya dan jadi sperti buta baru melek gitu dech gayanya terkadang umurnya sudah tidak muda juga hajar juga .....
Kadang jika melihatnya kok seperti anal alay gitu , usia tidak muda tp masih gak mau kalah dgn yg muda . Tapi mereka punya alasan sendiri sich  ini kan beda bukan Indonesia .....


Tidak semua sih orang yg datang seperti itu , tp ada juga dan itu tidak sedikit juga . Ada yg stress atau depresif melihat kehidupan disini krn sulit mendapatkan teman atau begitu dapat teman kemudian menjadi "penjual cerita" atau menjadi "penyambung berita " untuk hanya ditrima di society .Atau menunjukkan betapa dirinya berpengaruh di lingkungan tp cara dan gaya bak preman pasar senen, padahal mungkin dia melakukan itu krn juga mempunyai masa lalunya yg belum selesai dalam arti masih meninggalkan luka dalam tetapi karna situasinya maka mau tidak mau harus menerimanya dalam arti dia tidak ada pilihan .

Terkadang tingkat pendidikan tinggi juga tidak menjamin bisa cepat orang itu untuk bertindak rasional dalam arti cepat berpikir logika dan kemudain merubah cara pandangnya , bahwa antara kehidupan mimpi dan nyata itu sangat berbeda . Dan terimalah kenyataan yg ada  .Tapi banyak juga yg level ini juga ada yg cepat merubah cara pandangnya menjadi nyata dan bisa cepat beradaptasi dengan semua itu .
Dan entah mengapa mereka seperti berlomba lomba "tanpa disadari"  merasa menjadi yg lebih baik dari yg lain atau menjadi berbeda dgn yg lain padahal sesungguhnya tidak ada yg lebih baik dari yg lain juga karena keberuntungan seseorang atau kehidupan setiap orang sudah ada yg mengatur setiap orangnya .Semua sudah diatur oleh Allah swt, kalau mereka menyadari itu ya ........
Banyaknya tidak menyadari itu. Tapi banyak juga yg cepat menggunakan logika dan biasanya mereka cepat menanggalkan atribut "statusnya" dan menurunkan ego mereka atau istilahnya menurunkan level cara hidupnya nah justru mereka ini yg bisa survive dan berkembang baik . Dan biasanya mereka ini mempunyai karakter yg kuat ya .

Terkadang yg biasa kerja keras atau pendidikannya biasa saja di negara asal mereka menjadi memandang segalanya secara sederhana dan justru cepat menggunakan logika mereka , mungkin di karenakan mereka tidak terlalu banyak gengsinya seperti mereka yg" berstatus " dahulunya. Mereka ini tidak pernah malu utk bekerja kasar atau menggunakan tenaga mereka krn bagi mereka itu biasa .Tapi tidak biasa buat mereka yg sudah punya " status "  atau yg sudah berangan angan tinggi tentu ada rasa malu jika mereka menjadi turun level atau low grade ,nah bisanya orang macam ini selalu pencitraannya sangat tinggi di medsoc....atau teriak kanan kiri statusnya yg "berada" bak pengumuman seperti ada pertunjukkan sandiwara keliling hehehehe .....
Itu dilakukan hanya untuk masuk dalam lingkungan "pergaulan " atau agar terlihat oleh orang lain orang tersebut adalah seseorang  yg mempunyai "status".

Hidup di negri orang ada baiknya banyak banyak mawas diri dan pandai pandai membawa diri serta bersikap karena hidup di negri orang itu ya lingkungannya hanya itu saja .
Banyak pertengkaran satu sama lain terjadi baik dari hal yg sepele hingga yg lebih dari soal arisan atau pinjam meminjam uang.Atau dari bisnis jastippun bisa terjadi .Persaingan usaha makanan dr yg sehat hingga yg tidak sehatpun bisa terjadi .
Padahal menurut aku ya sebenarnya itu semua bebas bebas aja , gak perlulah satu sama lain saing menyaingi kenapa tidak saling berjalan beriringan atau saling support saja . Toh kembali lagi semua itu sesama bangsa sendiri di negeri orang pula .Semua berhak mencari uang extra kok . Kalau bisa ikuti aturan yg ada biar lebih aman ya.

Adalagi jenisnya yg gak bisa lihat teman happy , semua yg buat  kita senang tentu orang itu gak suka.Sebenarnya sih logika aja ya ,namaya orang kalau sudah engga suka ya gak suka aja ,liat apapun itu ya serab gak suka . Jadi mau sebaik apapun kita tetap aja terlihat salah dihadapan orang itu .
Dan di negeri yg kita juga bertemu dengan teman baru, harus banyak hati hatinya juga. Banyak jebakan batmannya yg kita pikir baik bisa jadi justru "penjual cerita" ,yg kita pikir jadi terman curhat bisa jadi jadi "embernya" , atau dipikir juga "bank berjalan" . oh iya satu lagi *mohon maaf* orang yg asalnya sama dengan kita terbiasa mempunyai pandangan backgroundnya , jadi kalau backgroundnya bukan siapa siapa ya "posisinya" cukup di pinggir lapangan , ikut bermain tp istilahnya gak perlu dihitunglah.Jadi cukup yg selevel aja . Walau tinggal puluhan tahun disini karakter " jika tidak ada yg bisa dimanfaatkan buat apa harus main dengan orang itu , kalau orang itu tidak bisa kasih koneksi atau link kenapa harus dekat" .Makanya dimanapun oang kita berasal dan saat keluar dari negaranya bukan BANGSA yg di sebut tapi ASAL DAERAHNYA yg pertama di sebut. Dan kotak kotak gitu mau di negara mana tinggal . Nyatu dan berbaur ya saat saat hari besar tertetu seperti Hari Raya, Natal atau Hari kemerdekaan atau pentas seni gitu .

Oleh karena itu aku punya prinsip bahwa aku punya standart hidup sendiri .Kebahagian aku serta kesuksesan akupun dengan  standart aku . Aku tidak mau menggunakan standart atau pradigma masyarakat yg ada pada umumnya krn itu beda dgn aku . Dan itu hanya akan membebankan kehidupan ku itu seperti diatur oleh aturan dengan orang yang aku  tidak kenal dan semua orang itu juga mungkin tidak kita pernah dekat. Lalu istilah harta dan benda tidak di bawa mati tp kalau kitanya masih mengerjar hal itu ya sama saja jalan kita di setir oleh pradigma umum yg ada .Dan setiap orang itu sudah mempunyai takaran rezekinya dari atas dan masing masing berbeda ,baik dari sisi kebahagiannya atau kesuksesannya masing masing. Jadi semua itu adalah kembali kepada kepribadian masing masing .











Comments

Popular posts from this blog

Mari Berbagi (proses tahapan untuk mendapat kan VISA MVV)

Susah tidak ya ujian Inburgering di tempat asal?

Keramahan Asia